bismilah

bismilah

Cari Blog Ini

Maaf dari hati…

Kata "Maaf memafkan"sudah merupakan satu tradisi di Indonesia dan di beberapa negara-negara lainnya menjelang hari Raya Idul Fitri ini untuk saling mengucapkan kalimat yang indah "Mohon maaf lahir dan batin". Entah ini diucapkan secara lisan, berupa SMS, email, maupun melalui kartu Lebaran. Rasanya dunia ini menjadi begitu damai dan penuh dengan rasa kasih menjelang Idul Fitri ini. Hanya yang menjadi pertanyaan apakah mungkin setelah kita melewati hari Raya Idul Fitri kita benar-benar dapat memulai dari Nol atau dari lembaran putih bersih lagi dengan prinsip a new beginning, a new chapter ?

Lihat saja berapa banyak sudah kita menerima permohonan maaf tsb, bukan saja dari orang yang kita kenal bahkan dari orang yang tidak kita kenal sekalipun juga, jadi bagaimana kita dapat memaafkan mereka, padahal kita sendiri belum mengenalnya sama sekali. Dan percaya atau tidak, mereka mengirimkan bukan hanya sekedar basa-basi atau lipservice saja, melainkan karena sudah dari sananya dicetak sebagai dekorasi kartu saja, jadi maknanya kosong melompong sama sekali.

Pernahkan Anda merenungkan kalimat mohon maaf tersebut sebelum Anda mengirimkan kartu, Email atau SMS ? Permohonan maaf yang kita kirimkan hanya sekedar permohonan maf yang sesungguhnya sudah ada dalam format cetak dan tulisan yang kita kirmkan saja.

Kita mengirim kartu dan mengucapkan ?Mohon maaf lahir batin? tanpa perlu dipikirkan lagi, itu otomatis bisa keluar langsung begitu saja, karena ini sudah merupakan tradisi atau karena sudah dicetak di dalam kartunya. Sehingga kadang kita tidak sadar arti sebuah kata maaf yang esensinya adalah ada karena kebutuhan batin kita untuk mensucikannya.